Rabu, 31 Desember 2008

WHY TO MOVE


WHY TO MOVE (Mengapa harus pindah..?)


Mengapa karyawan meninggalkan perusahaan (atau paling tidak sering ngedumel)? Berikut ini petikan dari bukunya Haris Priyatna yang berjudul Azim Premji, “Bill Gates” dari India (terbitan Mizania 2007).

Azim Premji adalah milyuner dari India yang telah menyulap Wipro, dari sebuah perusahaan minyak goreng menjadi konglomerasi perusahaan dengan salah satunya adalah Wipro Technologies yang merupakan ikon kebangkitan industri teknologi informasi di India. Dia urutan ke-21 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes 2007. Azim dikenal sebagai milyuner yang bergaya hidup sederhana.

Berikut ini pandangan Premji tentang mengapa karyawan betah dan tidak betah dengan perusahaan. Wipro sendiri memiliki tingkat turn-over (kepindahan) karyawan yang sangat rendah, padahal gajinya tidak lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis seperi Infosys dan TCS.

Mengapa KARYAWAN meninggalkan perusahaan?
Banyak perusahaan yang mengalami persoalan tingginya tingkat pergantian karyawan. Betapa orang mudah keluar-masuk perusahaan itu. Orang meninggalkan perusahaan untuk gaji yang lebih besar, karier yang lebih menjanjikan, lingkungan kerja yang lebih nyaman, atau sekedar alasan pribadi. Tulisan ini mencoba menjelaskan persoalan ini.

Belum lama ini, Sanjay, seorang teman lama yang merupakan desainer software senior, mendapatkan tawaran dari sebuah perusahaan internasional prestisius untuk bekerja di cabang operasinya di India sebagai pengembang software. Dia tergetar oleh tawaran itu. Sanjay telah mendengar banyak tentang CEO perusahaan ini, pria karismatik yang sering dikutip di berita-berita bisnis karena sikap visionernya. Gajinya hebat. Perusahaan itu memiliki kebijakan SDM ramah karyawan yang bagus, kantor yang masih baru, dan teknologi mutakhir, bahkan sebuah kantin yang menyediakan makanan lezat.
Sanjay segera menerima tawaran itu. Dua kali dia dikirim ke luar negeri untuk pelatihan.
“ Saya sekarang menguasai pengetahuan yang paling baru “, katanya tak lama setelah bergabung. Ini betul-betul pekerjaan yang hebat dengan teknologi mutakhir. Ternyata, kurang dari delapan bulan setelah dia bergabung, Sanjay keluar dari pekerjaan itu. Dia tidak punya tawaran lain di tangannya, tetapi dia mengatakan tidak bisa bekerja disana lagi. Beberapa orang lain di departemennya pun berhenti baru-baru ini.

Sang CEO pusing terhadap tingginya tingkat pergantian karyawan. Dia pusing akan uang yang dia habiskan dalam melatih mereka. Dia bingung karena tidak tahu apa yang terjadi. Mengapa karyawan berbakat ini pergi walaupun gajinya besar? Sanjay berhenti untuk satu alasan yang sama yang mendorong banyak orang berbakat pergi. Jawabannya terletak pada salah satu penelitian terbesar yang dilakukan oleh Gallup organization. Penelitian ini menyurvei lebih dari satu juta karyawan dan delapan puluh ribu manajer, lalu dipublikasikan dalam sebuah buku berjudul First Break All the Rules.

Penemuannya adalah sebagai berikut :
Jika orang-orang yang bagus meninggalkan perusahaan, lihatlah atasan langsung / manajemen tertinggi di departemen mereka. Lebih dari alasan apapun, dia adalah alasan orang bertahan dan berkembang dalam organisasi. Dan dia adalah alasan mengapa mereka berhenti, membawa pengetahuan, pengalaman, dan relasi bersama mereka. Biasanya langsung ke pesaing. Orang meninggalkan manajer / direktur anda, bukan perusahaan, tulis Marcus Buckingham dan Curt Hoffman penulis buku First Break All the Rules.

Begitu banyak uang yang telah dibuang untuk menjawab tantangan mempertahankan orang yang bagus dalam bentuk gaji yang lebih besar, fasilitas dan pelatihan yang lebih baik. Namun, pada akhirnya, penyebab kebanyakan orang keluar adalah manajer. Kalau anda punya masalah pergantian karyawan yang tinggi, lihatlah para manajer / direktur anda terlebih dahulu. Apakah mereka membuat orang-orang pergi?

Dari satu sisi, kebutuhan utama seorang karyawan tidak terlalu terkait dengan uang, dan lebih terkait dengan bagaimana dia diperlakukan dan dihargai. Kebanyakan hal ini bergantung langsung dengan manajer di atasnya.

Uniknya, bos yang buruk tampaknya selalu dialami oleh orang-orang yang bagus.
Sebuah survey dari majalah Fortune beberapa tahun lalu menemukan bahwa hampir 75 persen karyawan telah menderita di tangan para atasan yang sulit.

Dari semua penyebab stress di tempat kerja, bos yang buruk kemungkinan yang paling parah. Hal ini langsung berdampak pada kesehatan emosional dan produktivitas karyawan. Pakar SDM menyatakan bahwa dari semua bentuk tekanan, karyawan menganggap penghinaan di depan umum adalah hal yang paling tidak bisa diterima. Pada kesempatan pertama, seorang karyawan mungkin tidak pergi, tetapi pikiran untuk melakukannya telah tertanam. Pada saat yang kedua, pikiran itu diperkuat. Saat yang ketiga kalinya, dia mulai mencari pekerjaan yang lain. Ketika orang tidak bisa membalas kemarahan secara terbuka, mereka melakukannya dengan serangan pasif, seperti ; dengan membandel dan memperlambat kerja, dengan melakukan apa yang diperintahkan saja dan tidak memberi lebih, juga dengan tidak menyampaikan informasi yang krusial kepada sang bos. Seorang pakar manajemen mengatakan, jika anda bekerja untuk atasan yang tidak menyenangkan, anda biasanya ingin membuat dia mendapat masalah. Anda tidak mencurahkan hati dan jiwa di pekerjaan itu. Para manajer bisa membuat karyawan stress dengan cara yang berbeda-beda: dengan terlalu mengontrol, terlalu curiga, terlalu mencampuri, sok tahu, juga terlalu mengecam. Mereka lupa bahwa para pekerja bukanlah aset tetap, mereka adalah agen bebas. Jika hal ini berlangsung terlalu lama, seorang karyawan akan berhenti biasanya karena masalah yang tampak remeh. Bukan pukulan ke-100 yang merobohkan seorang yang baik, melainkan 99 pukulan sebelumnya. Dan meskipun benar bahwa orang meninggalkan pekerjaan karena berbagai alasan , untuk kesempatan yang lebih baik atau alasan khusus, mereka yang keluar itu sebetulnya bisa saja bertahan, kalau bukan karena satu orang yang mengatakan kepada mereka, seperti yang dilakukan bos Sanjay: kamu tidak penting. Saya bisa mencari puluhan orang seperti kamu.

Meskipun tampaknya mudah mencari karyawan, pertimbangkanlah untuk sesaat biaya kehilangan seseorang karyawan yang berbakat. Ada biaya untuk mencari penggantinya. Biaya melatih penggantinya. Biaya karena tidak memiliki seseorang untuk melakukan pekerjaan itu sementara waktu. Kehilangan klien dan relasi yang telah dibina oleh orang tersebut. Kehilangan moril sejawat kerjanya. Kehilangan rahasia perusahaan yang mungkin sekarang dibocorkan oleh orang tersebut kepada perusahaan lain. Plus, tentu saja, kehilangan reputasi perusahaan. Setiap orang yang meninggalkan sebuah kooperasi akan menjadi dutanya, entah tentang kebaikan atau keburukan.

Demikian pesan Azim Premji. Bagaimana pendapat anda (sebagai bawahan maupun atasan)..???

Disadur dari : fupei.com (http://fupei.com/blog/acom/538/Mengapa-Karyawan-itu-Sering-Pindah-Kerja/)
Uncategorized |

Minggu, 14 Desember 2008

Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu


Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu

Alkisah, ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Sang
pria berasal dari keluarga kaya, dan merupakan orang yang terpandang di kota
tersebut.
Sedangkan sang wanita adalah seorang yatim piatu, hidup
serba kekurangan, tetapi cantik, lemah lembut, dan baik hati.
Kelebihan inilah yang membuat sang pria jatuh hati.

Sang wanita hamil di luar nikah. Sang pria lalu mengajaknya
menikah, dengan membawa sang wanita ke rumahnya. Seperti yang sudah mereka
duga, orang tua sang pria tidak menyukai wanita tsb. Sebagai orang yang
terpandang di kota tsb, latar belakang wanita tsb akan
merusak reputasi keluarga. Sebaliknya, mereka bahkan telah mencarikan jodoh
yang sepadan untuk anaknya. Sang pria berusaha menyakinkan orang tuanya,
bahwa ia sudah menetapkan keputusannya, apapun resikonya bagi dia.


Sang wanita merasa tak berdaya, tetapi sang pria
menyakinkan wanita tsb
bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Sang pria
terus berargumen
dengan orang tuanya, bahkan membantah perkataan
orangtuanya, sesuatu yang
belum pernah dilakukannya selama hidupnya (di zaman dulu,
umumnya seorang
anak sangat tunduk pada orang tuanya).

Sebulan telah berlalu, sang pria gagal untuk membujuk orang
tuanya agar menerima calon istrinya. Sang orang tua juga stress karena
gagal membujuk anak satu-satunya, agar berpisah dengan wanita tsb, yang
menurut mereka akan sangat merugikan masa depannya.
Sang pria akhirnya menetapkan pilihan untuk kawin lari. Ia
memutuskan untuk meninggalkan semuanya demi sang kekasih. Waktu
keberangkatan punditetapkan, tetapi rupanya rencana ini diketahui oleh orang
tua sang pria.

Maka ketika saatnya tiba, sang ortu mengunci anaknya di
dalam kamar dan
dijaga ketat oleh para bawahan di rumahnya yang besar.

Sebagai gantinya, kedua orang tua datang ke tempat yang
telah ditentukan sepasang kekasih tsb untuk melarikan diri. Sang wanita
sangat terkejut
dengan kedatangan ayah dan ibu sang pria... Mereka kemudian
memohon pengertian dari sang wanita, agar meninggalkan anak mereka
satu-satunya. Menurut mereka, dengan perbedaan status sosial yang sangat
besar, perkawinan mereka hanya akan menjadi gunjingan seluruh
penduduk kota, reputasi anaknya akan tercemar, orang2 tidak akan
menghormatinya lagi. Akibatnya, bisnis yang akan diwariskan kepada anak mereka
akan bangkrut secara perlahan2. Mereka bahkan memberikan uang dalam jumlah banyak, dengan permohonan agar
wanita tsb meninggalkan kota ini, tidak bertemu dengan
anaknya lagi, danmenggugurkan kandungannya.
Uang tsb dapat digunakan untuk membiayai
hidupnya di tempat lain.


Sang wanita menangis tersedu-sedu. Dalam hati kecilnya, ia
sadar bahwa
perbedaan status sosial yang sangat jauh, akan menimbulkan
banyak kesulitan
bagi kekasihnya. Akhirnya, ia setuju untuk meninggalkan
kota ini,
tetapi menolak untuk menerima uang tsb. Ia mencintai sang
pria, bukan
uangnya. Walaupun ia sepenuhnya sadar, jalan hidupnya ke
depan akan sangat
sulit?.

Ibu sang pria kembali memohon kepada wanita tsb untuk
meninggalkan sepucuk
surat kepada mereka, yang menyatakan bahwa ia memilih
berpisah dengan sang
pria. Ibu sang pria kuatir anaknya akan terus mencari
kekasihnya, dan tidak mau meneruskan usaha orang tuanya.
'Walaupun ia kelak bukan suamimu, bukankah Anda ingin melihatnya sebagai
seseorang yang berhasil? Ini adalah untuk kebaikan kalian berdua',
kata sang ibu.


Dengan berat hati, sang wanita menulis surat . Ia
menjelaskan bahwa ia sudah
memutuskan untuk pergi meninggalkan sang pria. Ia sadar
bahwa keberadaannya
hanya akan merugikan sang pria. Ia minta maaf karena telah
melanggar janji
setia mereka berdua, bahwa mereka akan selalu bersama dalam
menghadapi
penolakan2 akibat perbedaan status sosial mereka. Ia tidak
kuat lagi
menahan penderitaan ini, dan memutuskan untuk berpisah.
Tetesan air mata sang wanita tampak membasahi surat
tersebut.


Sang wanita yang malang tsb tampak tidak punya pilihan
lain. Ia terjebak
antara moral dan cintanya. Sang wanita segera meninggalkan
kota itu,
sendirian. Ia menuju sebuah desa yang lebih terpencil..
Disana, ia
bertekad untuk melahirkan dan membesarkan anaknya.


==========000000000 0======== ======
Tiga tahun telah berlalu. Ternyata wanita tersebut telah
menjadi seorang
ibu. Anaknya seorang laki2. Sang ibu bekerja keras siang
dan malam, untuk
membiayai kehidupan mereka. Di pagi dan siang hari, ia
bekerja di sebuah
industri rumah tangga, malamnya, ia menyuci pakaian2
tetangga dan menyulam
sesuai dengan pesanan pelanggan. Kebanyakan ia melakukan
semua pekerjaan
ini sambil menggendong anak di punggungnya.

Walaupun ia cukup berpendidikan, ia menyadari bahwa
pekerjaan lain tidak
memungkinkan, karena ia harus berada di sisi anaknya setiap
saat. Tetapi sang ibu tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya. ..


Di usia tiga tahun, suatu saat, sang anak tiba2 sakit
keras. Demamnya sangat tinggi. Ia segera dibawa ke rumah sakit setempat.
Anak tsb harus
menginap di rumah sakit selama beberapa hari.. Biaya
pengobatan telah
menguras habis seluruh tabungan dari hasil kerja kerasnya
selama ini, dan
itupun belum cukup. Ibu tsb akhirnya juga meminjam ke
sana-sini, kepada
siapapun yang bermurah hati untuk memberikan pinjaman.


Saat diperbolehkan pulang, sang dokter menyarankan untuk
membuat sup
ramuan, untuk mempercepat kesembuhan putranya. Ramuan tsb
terdiri dari
obat2 herbal dan daging sapi untuk dikukus bersama. Tetapi
sang ibu hanya mampu membeli obat2 herbal tsb, ia tidak
punya uang
sepeserpun lagi untuk membeli daging. Untuk meminjam lagi,
rasanya tak
mungkin, karena ia telah berutang kepada semua orang yang
ia kenal, dan
belum terbayar.


Ketika di rumah, sang ibu menangis. Ia tidak tahu harus
berbuat apa, untuk
mendapatkan daging. Toko daging di desa tsb telah menolak
permintaannya,
untuk bayar di akhir bulan saat gajian.

Diantara tangisannya, ia tiba2 mendapatkan ide. Ia mencari
alkohol yang
ada
di rumahnya, sebilah pisau dapur, dan sepotong kain.
Setelah pisau dapur
dibersihkan dengan alkohol, sang ibu nekad mengambil
sekerat daging dari
pahanya. Agar tidak membangunkan anaknya yang sedang tidur,
ia mengikat
mulutnya dengan sepotong kain. Darah berhamburan. Sang ibu
tengah berjuang
mengambil dagingnya sendiri, sambil berusaha tidak
mengeluarkan suara kesakitan yang teramat sangat?..


Hujan lebatpun turun. Lebatnya hujan menyebabkan rintihan
kesakitan sang
ibu tidak terdengar oleh para tetangga, terutama oleh
anaknya sendiri.
Tampaknya langit juga tersentuh dengan pengorbanan yang
sedang dilakukan oleh sang ibu ............ .


==========000000000 0======== ======


Enam tahun telah berlalu, anaknya tumbuh menjadi seorang
anak yang tampan,
cerdas, dan berbudi pekerti. Ia juga sangat sayang
ibunya... Di hari
minggu,
mereka sering pergi ke taman di desa tersebut, bermain
bersama, dan bersama2 menyanyikan lagu 'Shi Sang Chi
You Mama Hau'
(terjemahannya 'Di Dunia ini, hanya ibu seorang yang
baik').

Sang anak juga sudah sekolah. Sang ibu sekarang bekerja
sebagai penjaga
toko, karena ia sudah bisa meninggalkan anaknya di siang
hari.

Hari2 mereka lewatkan dengan kebersamaan, penuh
kebahagiaan. Sang anak
terkadang memaksa ibunya, agar ia bisa membantu ibunya
menyuci di malam
> hari. Ia tahu ibunya masih menyuci di malam hari, karena
perlu tambahan
biaya untuk sekolahnya. Ia memang seorang anak yang
cerdas.


Ia juga tahu, bulan depan adalah hari ulang tahun ibunya.
Ia berniat
membelikan sebuah jam tangan, yang sangat didambakan ibunya
selama ini.
Ibunya pernah mencobanya di sebuah toko, tetapi segera
menolak setelah
pemilik toko menyebutkan harganya. Jam tangan itu
sederhana, tidak terlalu
mewah, tetapi bagi mereka, itu terlalu mahal. Masih banyak
keperluan lain
yang perlu dibiayai.


Sang anak segera pergi ke toko tsb, yang tidak jauh dari
rumahnya. Ia
meminta kepada kakek pemilik toko agar menyimpan jam tangan
tsb, karena ia
akan membelinya bulan depan. 'Apakah kamu punya
uang?'
tanya sang pemilik toko. 'Tidak sekarang, nanti saya
akan punya', kata
sang
anak dengan serius.


Ternyata, bulan depan sang anak benar2 muncul untuk membeli
jam tangan
tsb.
Sang kakek juga terkejut, kiranya sang anak hanya main2.



Ketika menyerahkan uangnya, sang kakek bertanya 'Dari
mana kamu
mendapatkan
uang itu? Bukan mencuri kan ?'. 'Saya tidak
mencuri, kakek.

Hari ini adalah hari ulang tahun ibuku. Saya biasanya naik
becak pulang
pergi ke sekolah. Selama sebulan ini, saya berjalan kaki
saat pulang dari
sekolah ke rumah, uang jajan dan uang becaknya saya simpan
untuk beli jam
ini. Kakiku sakit, tapi ini semua untuk ibuku. O ya, jangan
beritahu ibuku
tentang hal ini. Ia akan marah' kata sang anak. Sang
pemilik toko tampak
kagum pada anak tsb.


Seperti biasanya, sang ibu pulang dari kerja di sore hari.
Sang anak segera memberikan ucapan selamat pada ibu, dan menyerahkan jam
tangan tsb. Sang
ibu terkejut bercampur haru, ia bangga dengan anaknya. Jam
tangan ini memang adalah impiannya. Tetapi sang ibu tiba2
tersadar, dari
mana uang untuk membeli jam tsb. Sang anak tutup mulut,
tidak mau
menjawab.



'Apakah kamu mencuri, Nak?' Sang anak diam seribu
bahasa, ia tidak ingin
ibu mengetahui bagaimana ia mengumpulkan uang tersebut.

Setelah ditanya berkali2 tanpa jawaban, sang ibu
menyimpulkan bahwa
anaknya
telah mencuri. 'Walaupun kita miskin, kita tidak boleh
mencuri. Bukankah
ibu sudah mengajari kamu tentang hal ini?' kata sang
ibu.

Lalu ibu mengambil rotan dan mulai memukul anaknya. Biarpun
ibu sayang
pada
anaknya, ia harus mendidik anaknya sejak kecil. Sang anak
menangis,
sedangkan air mata sang ibu mengalir keluar. Hatinya
begitu
perih, karena ia sedang memukul belahan hatinya. Tetapi ia
harus
melakukannya, demi kebaikan anaknya.


> Suara tangisan sang anak terdengar keluar. Para tetangga
> menuju ke rumah
tsb heran, dan kemudian prihatin setelah mengetahui
kejadiannya. 'Ia
sebenarnya anak yang baik', kata salah satu
tetangganya.

Kebetulan sekali, sang pemilik toko sedang berkunjung ke
rumah salah satu
tetangganya yang merupakan familinya.


Ketika ia keluar melihat ke rumah itu, ia segera mengenal
anak itu. Ketika
mengetahui persoalannya, ia segera menghampiri ibu itu
untuk menjelaskan.
> > Tetapi tiba2 sang anak berlari ke arah pemilik toko,
memohon
agar jangan menceritakan yang sebenarnya pada ibunya.


'Nak, ketahuilah, anak yang baik tidak boleh berbohong,
dan tidak boleh
menyembunyikan sesuatu dari ibunya'. Sang anak
mengikuti nasehat kakek
itu.
Maka kakek itu mulai menceritakan bagaimana sang anak
tiba2 muncul di tokonya sebulan yang lalu, memintanya untuk
menyimpan jam
tangan tsb, dan sebulan kemudian akan membelinya. Anak itu
muncul siang
tadi di tokonya, katanya hari ini adalah hari ulang tahun
ibunya. Ia juga
menceritakan bagaimana sang anak berjalan kaki dari
sekolahnya pulang ke
rumah dan tidak jajan di sekolah selama sebulan ini, untuk
mengumpulkan
uang membeli jam tangan kesukaan ibunya.


Tampak sang kakek meneteskan air mata saat selesai
menjelaskan hal tsb,
begitu pula dengan tetangganya. Sang ibu segera memeluk
anak
kesayangannya,
keduanya menangis dengan tersedu-sedu. 'Maafkan saya,
Nak.'
>
'Tidak Bu, saya yang bersalah'... ......... .. ..



===========000= ========= =======


Sementara itu, ternyata ayah dari sang anak sudah menikah,
tetapi istrinya
mandul. Mereka tidak punya anak. Sang ortu sangat sedih
akan hal ini,
karena tidak akan ada yang mewarisi usaha mereka kelak.


Ketika sang ibu dan anaknya berjalan2 ke kota, dalam sebuah
kesempatan,
mereka bertemu dengan sang ayah dan istrinya. Sang ayah
baru menyadari
bahwa sebenarnya ia sudah punya anak dari darah dagingnya
sendiri. Ia mengajak mereka berkunjung ke rumahnya,
bersedia menanggung
semua biaya hidup mereka, tetapi sang ibu menolak. Kami
bisa hidup dengan
baik tanpa bantuanmu.


Berita ini segera diketahui oleh orang tua sang pria.
Mereka begitu ingin
melihat cucunya, tetapi sang ibu tidak mau mengizinkan.


===========000= ========= ========


Di pertengahan tahun, penyakit sang anak kembali kambuh.
Dokter mengatakan
bahwa penyakit sang anak butuh operasi dan perawatan yang
konsisten. Kalau
kambuh lagi, akan membahayakan jiwanya.


> Keuangan sang ibu sudah agak membaik, dibandingkan
sebelumnya. Tetapi
biaya
medis tidaklah murah, ia tidak sanggup membiayainya.
>

Sang ibu kembali berpikir keras. Tetapi ia tidak menemukan
solusi yang
tepat. Satu2nya jalan keluar adalah menyerahkan anaknya
kepada sang ayah,
> karena sang ayahlah yang mampu membiayai perawatannya.


Maka di hari Minggu ini, sang ibu kembali mengajak anaknya
berkeliling
kota, bermain2 di taman kesukaan mereka. Mereka gembira
sekali,
menyanyikan
lagu 'Shi Sang Chi You Mama Hau', lagu kesayangan
mereka. Untuk sejenak, sang ibu melupakan semua
penderitaannya, ia hanyut
dalam kegembiraan bersama sang anak.


Sepulang ke rumah, ibu menjelaskan keadaannya pada sang
anak. Sang anak
menolak untuk tinggal bersama ayahnya, karena ia hanya
ingin dengan ibu.
'Tetapi ibu tidak mampu membiayai perawatan kamu,
Nak' kata
ibu. 'Tidak apa2 Bu, saya tidak perlu dirawat. Saya
sudah sehat, bila bisa
bersama2 dengan ibu. Bila sudah besar nanti, saya akan cari
banyak uang
untuk biaya perawatan saya dan untuk ibu. Nanti, ibu tidak
perlu bekerja
lagi, Bu', kata sang anak. Tetapi ibu memaksa akan
berkunjung ke rumah
sang
ayah keesokan harinya. Penyakitnya memang bisa kambuh
setiap saat.


Disana ia diperkenalkan dengan kakek dan neneknya. Keduanya
sangat senang
melihat anak imut tersebut. Ketika ibunya hendak pulang,
sang anak
meronta2
ingin ikut pulang dengan ibunya. Walaupun diberikan
mainan kesukaan sang anak, yang tidak pernah ia peroleh
saat bersama
ibunya, sang anak menolak. 'Saya ingin Ibu, saya tidak
mau mainan itu',
teriak sang anak dengan nada yang polos. Dengan hati sedih
dan menangis,
sang ibu berkata 'Nak, kamu harus dengar nasehat ibu.
Tinggallah di sini.
Ayah, kakek dan nenek akan bermain bersamamu..'
'Tidak, aku tidak mau
mereka. Saya hanya mau ibu, saya sayang ibu, bukankah ibu
juga sayang
saya?
Ibu sekarang tidak mau saya lagi', sang anak mulai
menangis.


Bujukan demi bujukan ibunya untuk tinggal di rumah besar
tsb tidak
didengarkan anak kecil tsb. Sang anak menangis tersedu2
'Kalau ibu sayang
padaku, bawalah saya pergi, Bu'. Sampai pada akhirnya,
ibunya
memaksa dengan mengatakan 'Benar, ibu tidak sayang kamu
lagi. Tinggallah
disini', ibunya segera lari keluar meninggalkan rumah
tsb. Tampak anaknya
meronta2 dengan ledakan tangis yang memilukan.


Di rumah, sang ibu kembali meratapi nasibnya. Tangisannya
begitu menyayat
hati, ia telah berpisah dengan anaknya. Ia tidak
diperbolehkan menjenguk
anaknya, tetapi mereka berjanji akan merawat anaknya
dengan
baik. Diantara isak tangisnya, ia tidak menemukan arti
hidup ini lagi. Ia
telah kehilangan satu2nya alasan untuk hidup, anaknya
tercinta.


Kemudian ibu yang malang itu mengambil pisau dapur untuk
memotong urat
nadinya. Tetapi saat akan dilakukan, ia sadar bahwa anaknya
mungkin tidak
akan diperlakukan dengan baik. Tidak, ia harus hidup untuk
mengetahui bahwa anaknya diperlakukan dengan baik. Segera,
niat bunuh diri
itu dibatalkan, demi anaknya juga........ .. ..


============ 000====== ===


Setahun berlalu. Sang ibu telah pindah ke tempat lain,
mendapatkan kerja
yang lebih baik lagi. Sang anak telah sehat, walaupun tetap
menjalani
perawatan medis secara rutin setiap bulan.


Seperti biasa, sang anak ingat akan hari ulang tahun
ibunya.

Uang pun dapat ia peroleh dengan mudah, tanpa perlu
bersusah payah
mengumpulkannya. Maka, pada hari tsb, sepulang dari
sekolah, ia tidak
pulang ke rumah, ia segera naik bus menuju ke desa tempat
tinggal ibunya,
yang memakan waktu beberapa jam. Sang anak telah
mempersiapkan setangkai
bunga, sepucuk surat yang menyatakan ia setiap hari
merindukan ibu, sebuah
kartu ucapan selamat ulang tahun, dan nilai ujian yang
sangat bagus. Ia
akan memberikan semuanya untuk ibu.


Sang anak berlari riang gembira melewati gang-gang kecil
menuju rumahnya.
Tetapi ketika sampai di rumah, ia mendapati rumah ini telah
kosong.
Tetangga mengatakan ibunya telah pindah, dan tidak ada yang
tahu
kemana ibunya pergi. Sang anak tidak tahu harus berbuat
apa, ia duduk di
depan rumah tsb, menangis 'Ibu benar2 tidak
menginginkan saya lagi.'


Sementara itu, keluarga sang ayah begitu cemas, ketika sang
anak sudah
terlambat pulang ke rumah selama lebih dari 3 jam. Guru
sekolah mengatakan
semuanya sudah pulang. Semua tempat sudah dicari, tetapi
tidak ada kabar.

Mereka panik. Sang ayah menelpon ibunya, yang juga sangat
terkejut. Polisi
pun dihubungi untuk melaporkan anak hilang.


Ketika sang ibu sedang berpikir keras, tiba2 ia teringat
sesuatu. Hari ini
adalah hari ulang tahunnya. Ia terlalu sibuk sampai
melupakannya. Anaknya
mungkin pulang ke rumah. Maka sang ayah dan sang ibu segera
naik mobil
menuju rumah tsb. Sayangnya, mereka hanya menemukan kartu
ulang tahun,
setangkai bunga, nilai ujian yang bagus, dan sepucuk surat
anaknya. Sang
ibu tidak mampu menahan tangisannya, saat membaca tulisan2
imut anaknya
dalam surat itu.


Hari mulai gelap. Mereka sibuk mencari di sekitar desa tsb,
tanpa
mendapatkan petunjuk apapun. Sang ibu semakin resah.
Kemudian sang ibu
membakar dupa, berlutut di hadapan altar Dewi Kuan Im,
sambil menangis ia
memohon agar bisa menemukan anaknya.

> > Seperti mendapat petunjuk, sang ibu tiba2 ingat bahwa ia
dan anaknya
pernah
pergi ke sebuah kuil Kuan Im di desa tsb. Ibunya pernah
berkata, bahwa
bila
kamu memerlukan pertolongan, mohonlah kepada Dewi Kuan Im
yang welas asih.
Dewi Kuan Im pasti akan menolongmu, jika niat kamu baik.

Ibunya memprediksikan bahwa anaknya mungkin pergi ke kuil
tsb untuk
memohon
agar bisa bertemu dengan dirinya.


Benar saja, ternyata sang anak berada di sana . Tetapi ia
pingsan,
demamnya
tinggi sekali. Sang ayah segera menggendong anaknya untuk
dilarikan ke
rumah sakit. Saat menuruni tangga kuil, sang ibu terjatuh
dari tangga, dan
berguling2 jatuh ke bawah....... ... ..


============ 000====== ========


Sepuluh tahun sudah berlalu. Kini sang anak sudah memasuki
bangku kuliah.
Ia sering beradu mulut dengan ayah, mengenai persoalan
ibunya. Sejak jatuh
dari tangga, ibunya tidak pernah ditemukan. Sang anak
telah banyak menghabiskan uang untuk mencari ibunya
kemana2, tetapi
hasilnya nihil.


Siang itu, seperti biasa sehabis kuliah, sang anak berjalan
bersama dengan
teman wanitanya. Mereka tampak serasi. Saat melaju dengan
mobil, di
persimpangan sebuah jalan, ia melihat seorang wanita tua
yang sedang
mengemis. Ibu tsb terlihat kumuh, dan tampak memakai
tongkat. Ia tidak
pernah melihat wanita itu sebelumnya. Wajahnya kumal, dan
ia tampak
berkomat-kamit.


Di dorong rasa ingin tahu, ia menghentikan mobilnya, dan
turun bersama
pacar untuk menghampiri pengemis tua itu. Ternyata sang
pengemis tua
sambil
mengacungkan kaleng kosong untuk minta sedekah, ia berucap
dengan lemah
'Dimanakah anakku? Apakah kalian melihat anakku?'


Sang anak merasa mengenal wanita tua itu. Tanpa disadari,
ia segera
menyanyikan lagu 'Shi Sang Ci You Mama Hau' dengan
suara perlahan, tak
disangka sang pengemis tua ikut menyanyikannya dengan suara
lemah. Mereka
berdua menyanyi bersama. Ia segera mengenal suara ibunya
yang selalu
menyanyikan lagu tsb saat ia kecil, sang anak segera
memeluk pengemis tua
itu dan berteriak dengan haru 'Ibu? Ini saya ibu'.


Sang pengemis tua itu terkejut, ia meraba2 muka sang anak,
lalu bertanya,
'Apakah kamu ??..(nama anak itu)?' 'Benar bu,
saya adalah anak ibu?'.

Keduanya pun berpelukan dengan erat, air mata keduanya
berbaur membasahi
bumi ............ .. .

Karena jatuh dari tangga, sang ibu yang terbentur kepalanya
menjadi hilang
ingatan, tetapi ia setiap hari selama sepuluh tahun terus
mencari anaknya,
tanpa peduli dengan keadaaan dirinya. Sebagian orang
menganggapnya sebagai
orang gila.


============ ========000= ========= ========= ========


Perenungkan untuk kita renungkan bersama-sama:


Dalam kondisi kritis, Ibu kita akan melakukan apa saja demi
kita. Ibu
bahkan rela mengorbankan nyawanya..
Simaklah penggalan doa keputusasaan berikut ini, di saat
Ibu masih muda,
ataupun disaat Ibu sudah tua :
> >
1. Anakku masih kecil, masa depannya masih panjang. Oh
Tuhan, ambillah aku
sebagai gantinya.

2. Aku sudah tua, Oh Tuhan, ambillah aku sebagai gantinya.


Diantara orang2 disekeliling Anda, yang Anda kenal,
Saudara/I kandung
Anda,
diantara lebih dari 6 Milyar manusia, siapakah yang rela
mengorbankan
nyawanya untuk Anda, kapan pun, dimana pun, dengan cara
apapun ..........


Tidak diragukan lagi 'Ibu kita adalah Orang Yang Paling
Mulia di dunia
ini'



Ada tindakan yang dapat Anda
lakukan :


1. Bila Anda beruntung (Ibu Anda masih ada di dunia ini),
ajaklah ia untuk
keluar makan atau jalan2 MALAM INI JUGA. Jangan ditunda2.
Bila Ibu Anda
tinggal di tempat yang terpisah jauh dengan Anda, telponlah
dia malam ini
juga, just to say 'hello'. Catatlah hari ulang
tahunnya, rayakan, dan
bahagiakanlah dia semampu Anda... Hidangkan makanan
favoritnya, dst.


Mom, my beloved. I love you Mom forever………in my deep
heart…. I always
missing you Mom……..

Sabtu, 15 November 2008

Beli Rumah Murah Dapat Harta Karun

Seorang warga New York yang baru saja pensiun ingin menggunakan uang

pensiunnya secara bijaksana. Sehingga dia memutuskan untuk membeli rumah
dan sebidang tanah di Portugal .
Akhirnya pilihan pensiunan itu jatuh ke ke sebuah rumah pedesaan sederhana
yang sudah kosong selama 15 tahun. Pemilik sebelumnya - suami istri -
sudah lama meninggal dan tidak memiliki ahli waris. Akhirnya rumah itu pun
dijual untuk menutupi pajak yang timbul.
Rumah itu memiliki beberapa pintu kayu; tapi ada semacam gudang penyimpanan
besar yang pintunya terbuat dari baja dan di-las dengan sangat kuat.

Tidak pernah ada yang ingin cape-cape melihat isi gudang itu sebelumnya,
dan gudang itu juga bukanlah suatu tanda terima kasih untuk orang yang
hendak membeli tanah tsb. Jadi, tdk ada orang yang mau membuat penawaran
khusus untuk gudang itu.

Singkat cerita, pensiunan New York itu akhirnya membeli properti tersebut
dengan harga setengah lebih sedikit, pindah ke situ, dan karena rasa ingin
tau-nya, bersiap untuk membuka gudang yang tertutup rapat tsb.

Kemudian, pensiunan & istrinya membeli sebuah genset, sepasang pemotong
besi dan 'membuka' las pintu tersebut.



Apa isi gudang itu????




Apa jadinya kalau para brighter yang membeli rumah dan gudang tersebut???!!!
(silahkan brighter berkomentar atau ber-imajinasi di form yang tersedia..)










Kamis, 06 November 2008

Cerita dibalik kesuksesan 7up

Dear brighters

Mungkin para brighters pernah mendengar satu kali, dua kali, tiga kali bahkan ribuan kali cerita ini, entah dari blogger yang lain, teman, email atau apalah..tapi saya yakin para brighters tidak akan pernah bosan mendengar cerita ini, seperti saya yang tidak akan berhenti memuat cerita-cerita seperti ini karena saya yakin cerita-cerita ini bermanfaat untuk para brighterst entah sekarang atau kapan saat susah ataupun bahagia..seperti obsesi saya, Brightnessemperor akan menjadi inspirasi untuk para brighters lewat cerita-cerita yang termuat.terima kasih dan tetap semangat!!!!


#Tentu kamu mengenal 7up. Merk softdrink rasa jeruk nipis ini terbilang cukup populer di penjuru dunia. Dibalik ketenaran merk 7up rupanya ada kisah yang sangat menarik untuk kita pelajari tentang arti 'pantang menyerah'.

#Awal mula cerita ada sebuah perusahaan soda baru berdiri, perusahaan ini mengambil nama 3up sebagai merek sodanya. Namun sayangnya, usaha ini gagal.
Kemudian si pendiri kembali memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya dengan 4up.
Malangnya, produk ini pun bernasib sama dengan sebelumnnya.
Selanjutnya dia berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya menjadi 5up. itupun Gagal lagi.
Kecintaanya pada soda membuatnya tak menyerah dan berusaha lagi dengan nama baru 6up. Produk ini pun gagal dan dia pun menyerah.

#Beberapa tahun kemudian, Perusahaan soda lain muncul dan membuat soda dengan nama 7up
dan mendapat sukses besar!

ada sari cerita yang dapat kita petik dari cerita diatas.
Mungkin kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat nanti pastilah waktu itu akan tiba. dan karena kita tidak mengetahui kapan waktu itu akan tiba, maka jangan pernah kita menghentikan usaha kita sampai keberhasilan itu datang apalagi memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal, dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up sekalipun, jangan pernah berhenti sampai darah dan keringat, jerih payah kita membuahkan hasil yang sempurna.


Percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha kita. keberhasilan tidak datang pada orang yang malas berjuang dan gampang menyerah.
Tunjukan kualitas iman dan dedikasi kita melalui ketekunan kita dalam berjuang! TETAP SEMANGAT!

NB.Terima kasih untuk seseorang yang mengalami, mendapatkan dan telah menyebarkan cerita ini karena mungkin dengan cerita-cerita ini banyak tercipta orang - orang sukses termasuk para brighters. TERIMA KASIH !!!